Lomba Burung Perkutut Lurah cup Baju Bodoa Maros Tahun 2024, Upaya Lestarikan Perkutut Lokal Maros

Tim Redaksi
Senin, 26 Agustus 2024 11:41 - 460 View

Ghazinews.com, Maros – Persatuan Perkutut Lokal Alam Maros (PEPAKAA) akan menyelenggarakan Lomba Seni Suara Alam Burung Perkutut pada Minggu, 25 Agustus 2024, di Barobbaso Lingkungan Masembo, Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Fadli, S.STP., M.Si. Beliau menyatakan bahwa kegiatan lomba ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperebutkan hadiah, melainkan juga memfasilitasi para penghobi burung untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam memelihara burung perkutut. Kualitas perkutut baik suaranya, jenis warna bulu, maupun penampilannya menjadi faktor penting yang menentukan nilai jualnya dalam kompetisi maupun sebagai dunia usaha. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan kelestarian perkutut dan untuk mendapatkan bibit unggul, sehingga diharapkan dapat menjadi agenda tahunan.

Lomba perkutut ini diikuti oleh beberapa penghobi burung perkutut dari berbagai daerah di Sulsel, seperti Maros, Wajo, Takalar, Gowa, dan Kota Makassar, yang terlihat antusias. Terdiri dari empat kategori: Kelas Gacoran, kelas 250 campuran, kelas 50 campuran, dan kelas 100 campuran. Ketua Panitia LAT-BER, Arman, menyatakan bahwa kegiatan lomba ini baru pertama kali diadakan di Baju Bodoa, Kelurahan Maros Baru, yang mendapat animo peserta yang sangat positif. Lomba seni suara alam burung perkutut ini diyakini akan mendorong peternak dan pecinta burung perkutut di Sulsel dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena burung perkutut yang handal memiliki nilai jual tinggi.

Menurut Lurah Baju Bodoa Maros Baru yang diwawancarai oleh wartawan Hasdar, SE, ia turut mendukung kegiatan lomba seni suara alam burung perkutut ini dan berharap dapat diselenggarakan secara berkala demi pelestarian burung perkutut dan semakin mengangkat nama Maros sebagai pusat penghobi burung perkutut yang terkemuka di Sulsel maupun Nasional. Namun, perlu diingat bahwa kegiatan pelestarian burung ini perlu dikelola dan diselenggarakan secara bertanggungjawab agar tidak mengancam kelangsungan hidup burung perkutut di alam liar.(ar/hd)