UNHAS & PT Geo Gea Luncurkan Inovasi Geometalurgi Nikel: Efisiensi Eksplorasi hingga Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik

Ghazinews.com, Makassar – Potensi nikel Indonesia yang mencapai 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam menjadikan negeri ini sebagai pemegang 23% cadangan nikel dunia. Mineral strategis ini kian diburu seiring maraknya penggunaan kendaraan listrik dan baterai berbasis nikel untuk menekan emisi karbon global.
Mendukung kebijakan hilirisasi nikel, Universitas Hasanuddin (UNHAS) bekerja sama dengan PT Geo Gea menghadirkan model geometalurgi logam kritis yang diaplikasikan pada endapan nikel laterit. Inovasi ini memadukan pemetaan geologi, data geokimia, dan geofisika geolistrik untuk memudahkan eksplorasi, pengolahan, hingga pemanfaatan nikel dari hulu ke hilir.
“Inovasi ini membuat industri bisa mengetahui karakteristik geokimia endapan sejak awal. Perusahaan dapat menyesuaikan teknologi pengolahan dan menghemat biaya produksi, terutama pada proses pengeboran yang selama ini mahal,” ujar Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, ST., M.Phill, Ketua Tim UNHAS, Selasa (3/12/2024).
Metode ini menghasilkan peta sebaran geologi permukaan, peta kandungan geokimia bawah permukaan, peta penyebaran sumber daya, hingga peta geometalurgi. Hasilnya, proses metalurgi yang biasanya panjang bisa dipangkas, sementara efisiensi biaya dan akurasi eksplorasi meningkat signifikan.
Kegiatan ini melibatkan dosen unhas dari berbagai disiplin ilmu seperti teknik Geologi, teknik pertambangan, Geofisika, kimia, dan metalurgi serta mahasiswa sebanyak 30 orang dari berbagai departemen.
Bagi PT Geo Gea, yang beroperasi di wilayah-wilayah potensial nikel laterit, penerapan konsep ini bukan hanya soal efisiensi teknis, tetapi juga membangun ekosistem kompetitif di rantai nilai baterai litium dan kendaraan listrik. Selain nilai ekonomi, kerja sama ini membawa transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM nasional.
Dengan langkah ini, Indonesia kian mantap menjadi pemain utama dalam pasar nikel global, sekaligus memperkuat posisi strategisnya di era transisi energi bersih.(**)