Suara dari Timur: JKMLTI Serukan Keadilan untuk Masyarakat Terdampak Tambang di Hadapan Kementerian ESDM

Tim Redaksi
Selasa, 29 Juli 2025 01:13 - 71 View

Ghazinews.com| Jakarta, 28 Juli 2025 – Aspirasi masyarakat Luwu Timur, Sulawesi Selatan, kembali menggema di ibu kota. Kali ini, Jaringan Komunikasi Masyarakat Lingkar Tambang Indonesia (JKM-LTI) hadir di depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyampaikan seruan keadilan atas dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan nikel di wilayah mereka.

Aksi damai ini dipimpin langsung oleh Koordinator Nasional JKM-LTI, Aditya Adzi. Dalam orasinya, ia menyampaikan bahwa masyarakat di sekitar tambang telah lama merasakan ketimpangan di tengah geliat ekonomi tambang yang menghasilkan triliunan rupiah setiap tahun, kesejahteraan masyarakat lokal justru kerap tertinggal.

“Kami datang bukan untuk menentang pembangunan, tetapi untuk mengingatkan bahwa pembangunan sejati adalah yang melibatkan dan memberdayakan masyarakat. Sampai hari ini, program pemberdayaan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat masih minim dan tidak merata,” ujar Aditya.

Aditya juga mengungkapkan keprihatinannya atas sikap yang mereka nilai sebagai bentuk pembungkaman terhadap masyarakat yang menyuarakan haknya. Menurutnya, alih-alih difasilitasi untuk berdialog, beberapa aktivis justru menghadapi tekanan hukum.

“Salah satu rekan kami bahkan harus menghadapi laporan hukum setelah menggelar aksi damai di daerahnya. Tuduhan pencemaran nama baik dijadikan alat untuk membungkam suara yang kritis,” katanya.

Melalui aksi ini, JKM-LTI mengajukan dua tuntutan utama: penghentian segala bentuk kriminalisasi terhadap aktivis masyarakat, serta pembukaan ruang komunikasi yang adil dan setara antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat terdampak.

Aditya menegaskan bahwa aksi hari ini adalah bagian dari langkah konstruktif untuk mengingatkan pemerintah, khususnya Menteri ESDM, agar lebih serius merespons realitas sosial di wilayah tambang. Ia juga menambahkan bahwa JKM-LTI siap melakukan konsolidasi yang lebih besar apabila tuntutan ini tidak direspons dengan kebijakan nyata.

“Kami percaya bahwa negara hadir untuk mendengarkan masyarakatnya. Jika suara kami terus diabaikan, maka langkah-langkah perjuangan akan kami lanjutkan dengan lebih luas dan terorganisir,” tutupnya.(**)