Stock Bahan Pokok Sulsel Aman Jelang Ramadhan 1446 Hijriah
Ghazinews.com,Makassar : Jelang memasuki Bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, stock bahan pokok untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) masih aman. Hal tersebut dituturkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsyad usai Dialog sore di Studio Pro 1 RRI Makassar, Minggu (19/1/2025).
Dan terkait antisipasi ketersediaan stock bahan pangan dalam menghadapi moment besar keagamaan umat muslim tersebut, kata Muh Arsyad maka pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kita dari Dinas Ketahanan Pangan, selama ini, terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk penyedia yang ada di Sulsel ini terkait dengan kondisi ketersediaan” jelasnya.
“Setiap hari, kita memantau ketersediaan dan kondisi harga sehingga menjadi bahan evaluasi dan bahan koordinasi. Jadi kita setiap hari itu, mendapatkan informasi dari 24 kabupaten kota, terkait komoditi-komoditi apa saja yang berpotensi mengalami kenaikan yang disebabkan karena kurangnya ketersediaan” tambahnya.
Diakui Muh.Arsyad, kondisi cuaca ekstrem turut mempengaruhi ketersediaan bahan pangan di daerah ini. “Kita tahu bahwa saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa cuaca ekstrem, itu bisa saja mempengaruhi produksi kita” urai Muh.Arsyad.
“Sehingga ini perlu diantisipasi, dan kita dari Dinas Ketahanan Pangan terus berkoordinasi termasuk dengan Bulog, hingga penyedia-penyedia lain melalui rapat koordinasi rutin yang kita lakukan guna memastikan bahwa Sulsel dalam menghadapi hari-hari besar itu, kita tidak terkendala” bebernya.
“Alhamdulillah, selama ini kita punya pengalaman baik dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru, dimana kita mengantipasinya denga melakukan subsidi, termasuk bagaimana memperbanyak kegiatan pangan murah.
Menurut Muh Arsyad, di tahun 2024 lalu, kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dilakukan sebanyak 622 kali, sementara di tahun 2023 lalu, hanya 400 kali. “Dan kita lihat hasilnya, bahwa dalam satu tahun ini, Inflasi Sulsel itu terkendali, kita melandai. Dan terakhir ini, kita berada di posisi 1,23 % (yoy), dan ini adalah pencapaian Inflasi kita yang terendah selama panel Inflasi dan menempatkan Sulsel pada posisi 10 terendah panel Inflasi secara Nasional” urai Muh.Arsyad.
“Jadi saya berharap masyarakat tidak perlu panik terkait dengan kondisi ketersediaan bahan pokok di Sulsel ini. Jadi harapan kami, masyarakat dalam menghadapinya bisa lebih bijak artinya silahkan masyarakat membeli dengan sesuai kebutuhan, dan tidak usah terpengaruh bahwa nanti ada kelangkaan dan apa segala macamnya inj, tidak usah seperti itu” harapnya.
Kedepan, lanjut Muh Arsyad masyarakat Sulsel bisa memantau perkembangan ketersediaan hingga pergerakan harga bahan pokok melalui siaran RRI Makassar.
“Kita persilahkan masyarakat menanyakan itu, dan bisa memantau terus dari data panel harga yang selalu disiarkan oleh RRI Makassar setiap hari, dan masyarakat bisa mendengarnya di 94.4 FM Pro 1 RRI Makassar pada pukul 07.30.WITA.” urainya.
Dinas Ketahanan Pangan Sulsel kata Muh.Arsyad telah memiliki strategi dalam menghadapi permasalahan ini. “Tentu kita telah punya strategi dan langkah-langkah yang sudah kita lakukan di tahun lalu dan itu akan tetap dilakukan di tahun ini” jelasnya.
“Dan perbaiki terus termasuk dari sisi penyediaan datanya, termasuk juga bagaimana mendorong pelaksanaan stabilisasi bukan hanya sampai tingkat kabupaten kota, juga kita dorong masuk sampai ke level desa. Dan kita lagi mendorong upaya penguatan ketahanan pangan sampai ke level desa”. ucapnya.
Saat ini, kata Muh Arsyad, sekarang ini kita sedang mengajak kabupaten kota untuk mencari desa-desa yang bisa menjadi perwakilan dari setiap daerah untuk mengikuti lomba Desa Ketahanan Pangan.
“Tahun lalu telah kita lakukan, dimana kita telah punya Tiga Desa Juara Desa Ketahanan Pangan. Tiga desa ini yang mewakili Sulsel dari sisi indikator Ketahanan Pangan yakni Kabupaten Bantaeng, Sidrap dan Soppeng. Kita berharap dua ribuan desa yang tersebar di Sulsel, kalau mereka bergerak dalam hal penyiapan ketahanan pangan ini, saya yakin Sulsel bisa lebih cepat mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan” pungkasnya menutup wawancara.(*)