Pengacara Wabup Maros Menyayangkan Sikap Kepala BNNP Sulsel yang mengumbar hasil pemeriksaan Narkoba kliennya.

Tim Redaksi
Minggu, 08 Desember 2024 08:39 - 120 View

Ghazinews.com Maros – Pernyataan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan, Brigjen Budi Sajidin terkait Wakil Bupati Maros Hj.Suhartina Bohari pengguna narkoba di sela pemberian kata sambutan pada kegiatan Grand Final Pemilihan Duta Anti-Narkoba Kabupaten Maros, Sulsel, Jumat (6/12/2024) sangat disayangkan Alfian Palaguna S.H selaku pengacara Wakil Bupati ( Wabup ) Maros

Alfian sangat heran, umbaran pernyataan dari Kepala BNNP Sulsel yang secara terbuka mengungkapkan bahwa kliennya positif mengonsumsi narkoba di hadapan publik. Menurutnya, hasil tes narkoba Suhartina tersebut, seharusnya tidak dipublikasikan secara terbuka.

“Hasil tes kesehatan Wabup Maros seharusnya hanya untuk keperluan administratif pencalonan kepala daerah, dan tidak semestinya disebarluaskan ke publik” ucap Alfian Palaguna saat diwawancara wartawan pada Sabtu (7/12/2024) malam

Kata Alfian, meskipun pada tes awal di BNNP Sulsel, Suhartina Bohari diduga menggunakan narkoba, namun hasil tes kesehatan lanjutan di BNNP DKI Jakarta menunjukkan hasil negatif. “Dengan hasil tes terbaru ini, saya menyatakan bahwa sebagai kuasa hukum, mereka tidak dapat menyarankan agar Wabup Maros menjalani program rehabilitasi narkoba” tegas Alfian.

Ia juga menyanggah pernyataan Brigjen Budi Sajidin yang menyatakan bahwa Suhartina Bohari mengakui sebagai pengguna narkoba saat diwawancara di BNNP Sulsel. Pasalnya, pada saat itu, Suhartina hanya diminta keterangan tentang sejarah merokok atau konsumsi alkohol, bukan penggunaan narkoba.

“Wawancara di BNNP Sulsel hanya berfokus pada apakah klien kami, Wabup Maros, pernah menggunakan tembakau (rokok) atau alkohol. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa wawancara yang dilakukan dengan Kepala BNNP Sulsel sebenarnya terkait dengan konsumsi rokok dan alkohol,” ungkapnya.

Dalam konteks ini, lanjut Alfian, penting untuk dipahami bahwa publikasi informasi sensitif seperti hasil tes narkoba dapat memiliki konsekuensi yang serius bagi individu yang bersangkutan, termasuk di bidang reputasi dan privasi.

“Penanganan informasi tersebut seharusnya dilakukan dengan sangat hati-hati dan disertai dengan persetujuan yang jelas dari pihak terkait. Kesalahpahaman dalam proses komunikasi seperti dalam kasus ini dapat menimbulkan kontroversi dan perdebatan yang perlu diselesaikan dengan bijaksana demi keadilan dan integritas semua pihak yang terlibat” ucapnya

Sehari sebelumnya, pernyataan tersebut disampaikan Kepala BNNP Sulsel Brigjen Budi Sajidin, saat memberikan kata sambutan pada kegiatan Grand Final Pemilihan Duta Anti-Narkoba Kabupaten Maros, Sulsel, Jumat (6/12/2024). Di sela kegiatan tersebut, Budi secara tiba-tiba menyinggung proses yang menyebabkan Suhartina Bohari dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam Pilkada Maros 2024.

Ia menyebut Wakil Bupati (Wabup) Maros, Suhartina Bohari, sebagai pengguna narkoba. Dan Suhartina disebut pernah mengakui kepada BNNP Sulsel terkait penggunaan narkoba tersebut. “Dalam hasil wawancara, dia mengaku pengguna, hal ini bukan rekayasa siapa-siapa, memang itu hasilnya,” ujar Brigjen Budi Sajidin.

Lanjut Budi bahwa status TMS tersebut berawal dari hasil tes kesehatan Suhartina Bohari yang menunjukkan positif narkoba. Ia kemudian memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan laboratorium guna memastikan keabsahan hasil tes tersebut. “Saya suruh tes lagi. Akhirnya keluar hasil laboratorium yang jelas. Kalau obat batuk ya batuk, obat mencret ya mencret, kalau narkoba ya narkoba. Itu tidak bisa dibohongi,” jelas Budi.

Budi menegaskan bahwa pihaknya telah mengundang Suhartina Bohari untuk menjalani rehabilitasi. “Kalau dia jaringan, kita proses hukum. Kalau dia korban, kita lakukan rehabilitasi. Kita sudah undang untuk rehabilitasi, mudah-mudahan beliau datang,” tegas Budi.

Budi juga berharap agar Suhartina Bohari bersedia menjalani pengobatan oleh BNN Sulsel. “Tolong sampaikan kepada beliau dengan baik-baik, kita obati, ya,” ucapnya.(**)