Ghazinews.com, maros – Menjadi seorang lurah bukan hanya berada di kantor, tetapi juga harus turun ke lapangan untuk melihat secara langsung potensi dan masalah yang ada di kelurahannya. Sebagai seorang Lurah baru yang sekarang menjabat di Kelurahan Maros Baru, Asdar memahami pentingnya hadir langsung di tengah-tengah masyarakat. Asdar sendiri berasal dari Kassi Kebo, sehingga ia tahu dengan baik bagaimana keadaan di daerahnya.

Bang Asdar sangat akrab dengan warganya dan siap sedia membantu warga. Setiap harinya, ia rela pergi pagi dan pulang malam hanya untuk melayani warga kelurahannya. Baru beberapa bulan menjabat sebagai Lurah Maros Baru, Asdar sudah banyak mengerjakan banyak hal untuk warganya. Salah satunya adalah bergotong royong dengan warga setempat memperbaiki jembatan gantung yang menghubungkan Baju Bodoa dan Palantikang yang telah lama keropos.

Adanya aspirasi masyarakat Terkait permasalahan kerusakan jembatan tersebut cepat di respon oleh lurah sehingga warga secara  bersama-sama, bergotong royong  memperbaiki jembatan tersebut kini warga bisa melewati jembatan tersebut dengan aman dan nyaman.

Tindakan Asdar dalam memperbaiki jembatan tersebut menunjukkan bagaimana seharusnya seorang lurah bekerja. Lurah bukanlah hanya sekadar jabatan atau posisi penting, tetapi juga harus siap bekerja keras dan hadir dalam melayani warganya. Keberadaan seorang lurah yang aktif dan peduli dengan kondisi kelurahannya akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Menjadi Lurah bukanlah hal yang mudah. Tetapi apabila dijalankan dengan sepenuh hati dan tulus, maka jabatan tersebut akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Hal itu telah ditunjukkan oleh Asdar melalui tindakannya yang responsif dan peduli dalam membangun lingkungannya.( Hadi )