Lapas Kelas IIA Bulukumba Latih Warga Binaan Jadi Kader Kesehatan
Ghazinews.com bulukumba, 12 November 2024 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulukumba terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warga binaan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Pelatihan Kader Kesehatan bagi 23 perwakilan warga binaan dari setiap blok dan kamar pada tanggal 9, 11, dan 12 November 2024.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga binaan tentang penyakit, terutama penyakit menular, serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi kader kesehatan di lingkungan Lapas. Dengan adanya kader kesehatan dari warga binaan, diharapkan pelayanan kesehatan di Lapas dapat lebih optimal dan cepat.
Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba, Mut Zaini, beserta tim kesehatan Lapas yang terdiri dari Rinal, S.Kep.,Ns, M.Kep, Andi Ulfiyani, S.Kep.,Ns, Mulawarman, S.Kep.,Ns, Asrullah, S.Kep dan Hartina. Amd. Kep, secara langsung memberikan materi dan pelatihan kepada para peserta. Materi yang disampaikan meliputi berbagai jenis penyakit, cara pencegahan, serta penanganan awal pada kasus-kasus tertentu.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, warga binaan yang telah menjadi kader kesehatan dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Mereka juga diharapkan dapat membantu petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga binaan lainnya,” ujar Mut Zaini.
Para kader kesehatan yang telah dilatih nantinya akan menjadi penggerak bagi warga binaan lainnya dalam berperilaku hidup sehat serta mendampingi warga binaan yang sakit.
Petugas kesehatan Lapas Kelas IIA Bulukumba kementerian hukum dan Ham Sulawesi Selatan Rinal mengatakan akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja para kader kesehatan yang telah dilatih. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan memberikan hasil yang optimal dan berkelanjutan.
Lapas Kelas IIA Bulukumba berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup warga binaan melalui berbagai program pembinaan, termasuk pembinaan kesehatan. Pungkas Zaini”