Ghazinews.com, Maros – Gaji tenaga honorer di Kabupaten Maros masih berada di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) dengan kisaran antara Rp. 500.000 hingga Rp.1.000.000 per bulan, menyisakan kekhawatiran terkait kesejahteraan mereka. Kondisi ini menimbulkan tantangan besar, terutama bagi para tenaga honorer yang berperan penting dalam berbagai sektor pemerintahan daerah.

Muh Yusuf, SE, Anggota DPRD Komisi III Kabupaten Maros dan ketua Fraksi PKB ini menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan tenaga honorer, Menurutnya, meskipun saat ini banyak tenaga honorer yang mendapat gaji jauh di bawah standar UMP, Pemerintah Kabupaten Maros tetap memiliki komitmen untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

“Peningkatan anggaran yang ada di APBD Maros yang kini telah mencapai Rp1,6 triliun memberikan harapan. Kami akan memaksimalkan alokasi anggaran untuk memastikan bahwa tenaga honorer mendapatkan penghasilan yang lebih layak sesuai dengan kebutuhan hidup mereka,” ujar Muh Yusuf.

Muh Yusuf menambahkan, sebagai wakil rakyat, dirinya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar anggaran yang ada dapat lebih diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer. Dengan adanya peningkatan APBD, dia berharap bahwa program pengupahan yang lebih adil bisa segera diwujudkan dalam waktu dekat.

“Kami akan terus mengawasi dan mendorong eksekutif untuk mengalokasikan anggaran secara tepat, terutama untuk peningkatan kesejahteraan tenaga honorer yang telah lama menjadi pahlawan tanpa tanda jasa,” tegasnya.

Dengan meningkatnya APBD Kabupaten Maros, diharapkan kesejahteraan tenaga honorer akan menjadi salah satu prioritas yang akan segera terwujud, memberikan harapan baru bagi ribuan pekerja honorer yang selama ini berjuang dengan gaji yang belum memadai (hd/ar)