Deklarasi Warga Bontoa Bangkit, Pilih Kotak Kosong untuk Lawan Janji Kosong Pilkada Maros 2024
Ghazinews.com, Maros – Deklarasi kotak kosong menjadi aksi perlawanan yang kuat dari warga Kecamatan Bontoa dalam Pilkada Maros 2024. Puluhan warga menyuarakan kekecewaan terhadap janji politik yang selama ini tak kunjung terealisasi. Sikap ini semakin dipicu oleh pernyataan seorang politisi PAN yang dianggap melecehkan perjuangan mereka, seolah-olah masalah kekeringan di Bontoa hanyalah sekadar isu yang tak penting.
“Kita muak dengan janji-janji manis tanpa bukti nyata. Hidup kami di Bontoa selama ini diliputi kekeringan, dan kami hanya jadi bahan kampanye. Kali ini, kami memilih kotak kosong sebagai bentuk perlawanan,” ujar Abdul Azis, Koordinator Barisan Solidaritas Kotak Kosong Bontoa (Basoka) dalam deklarasi yang digelar di sebuah kafe di Bontoa, Senin (28/10/2024).
Azis menambahkan, masyarakat Bontoa merasa dihina oleh pernyataan seorang politisi yang meremehkan persoalan air bersih mereka. Dia menegaskan bahwa Bontoa bukan sekadar isu politik yang bisa dimainkan saat pemilu. Azis juga mengajak warga bersatu memilih kotak kosong sebagai bentuk penolakan terhadap calon tunggal yang didukung penuh oleh 16 partai politik.
“Ini bukan sekadar pilihan kotak kosong, ini suara rakyat yang jengah. Kami ingin pemimpin yang benar-benar bekerja, bukan sekadar datang saat kampanye,” tegas Azis.
Sementara itu, tokoh masyarakat Bontoa, Andi Baso Rahmat Haidir Petta Emba, menyatakan bahwa selama kepemimpinan Bupati Chaidir Syam, masalah krusial seperti kekeringan dan tata kota yang kumuh di Maros tidak pernah mendapat perhatian serius.
“Kami sudah cukup lelah dengan keadaan ini. Kami ingin perubahan nyata. Bukan hanya janji, tapi aksi nyata untuk kesejahteraan warga,” ujar Petta Emba.
Petta Emba berharap, jika kotak kosong menang, Pilkada ulang bisa dilaksanakan pada 2025 sehingga bisa melahirkan pemimpin yang lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat Maros. Ia menekankan bahwa Bontoa membutuhkan pemimpin yang benar-benar peduli, bukan hanya menjadikan mereka objek politik setiap pemilu.
“Harapan kami sederhana: pemimpin yang siap berkorban untuk rakyat. Dan kami percaya, kotak kosong adalah langkah awal bagi perubahan Maros yang lebih baik,” pungkasnya.(hd/ar)